Mengenal RW 07 Kelurahan Nyomplong
RW 07 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi terletak di pusat kota Sukabumi tepatnya ditengah-tengah antara Jalan Pasundan, Jl Pajagalan dan Jalan Nyomplong
Satpol PP Kota Sukabumi Tertibkan Atribut Kampanye Caleg
Baliho dan spanduk calon anggota legislatif (Caleg) mulai di tertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi. Pasalnya, keberadaan atribut kampanye pemilu itu dinilai melanggar ketentuan dan mengotori kota.
Kelurahan Nyomplong Rekor Juara I Pengunpulan PBB
Kelurahan Nyomplong, selama 4 tahun berturut tepatnya dari tahun 2003 sampai dengan 2006, tampil sebagai juara pertama dalam merealisasikan pengumpulan PBB
Artikel Islami
Sistem Pemerintahan Islam Menurut al-Qur'an dan Assunnah
Sejak Dilantik, Wali Kota Sukabumi Sambangi 16 Masjid
Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menggelar kegiatan jumat keliling (Jumling) ke masjid-masjid. Langkah ini diambil setelah wali kota dilantik pada 13 Mei 2013 lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Sunday, February 23, 2014
Saturday, February 22, 2014
Peta Lokasi RW 07
Friday, February 21, 2014
Rencana Pembangunan Sarana Air Bersih Di RW 07
Sarana air bersih tersebut tentunya sangat dibutuhkan oleh warga RT 01 khususnya, umumnya warga RW 07.
Hal ini mengingat kondisi warga sekitar mengalami kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau tiba.
Dengan adanya sarana air bersih tersebut diharapkan warga tidak akan terlalu sulit mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi sehari-hari.
Semoga rencana ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan. ( Danny Ramdhany )
Alhamdulillah....
Polres Sukabumi Kota Pasang Larangan Bawa Muatan Overload
SUKABUMI– Antisipasi kerusakan ruas jalan yang semakin parahdi Kota Sukabumi. Maka, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi bekerjasama Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi Kota kini memasang sepanduk berisi imbauan agar para pengemudi kendaraan tidak memuat barang melebih kapasitas (overload).
“Spanduk di pinggir jalan diharapkan bisa meminimalisir kerusakan jalan nasional, provinsi, dan ruas jalan kota,” kata Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sukabumi Kota, Hari Santoso.[PRLM]
Wednesday, February 19, 2014
Sejak Dilantik, Wali Kota Sukabumi Sambangi 16 Masjid
Kegiatan Jumling pertama kali dilakukan pada 14 Juni lalu di Masjid As-Salamah Pancuran Kembang, RT 1 RW 8, Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole. ‘’Dari Juni hingga sekarang sudah 16 masjid yang didatangi,’’ ujar Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Sukabumi, Dede Nurdin.
Menurut dia, targetnya hingga kahir tahun nanti ada 28 masjid yang disambangi wali kota. Selain wali kota, dalam kegiatan Jumling ini hadir wakil wali kota dan forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD). Diterangkan Dede, kegiaan Jumling digelar untuk mempererat tali silaturahim antara wali kota dengan raky atnya.
Selain itu untuk menyerap aspirasi dari warga terkait program pembangunan yang dilakukan Pemkot Sukabumi. Dede menambahkan, penerapan program Jumling sesuai dengan visi dan misi pemkot yakni mewujudkan pemerintahan yang rahmatan lil alamin. [ROL]
Thursday, February 13, 2014
Satpol PP Kota Sukabumi tertibkan Atribut Kampanye Caleg
Selanjutnya, oprasi juga dilakukan bersarkan pada Perda Kota Sukabumi Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Reklame dan Rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Sukabumi Nomor 054/Panwaslu-kosi/X/2013 Tentang Penertiban Alat Peraga Kampanye Peserta Pemilu.
“Peraturan pemasangan atribut kampanye, juga mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bersama tentang Peraturan Pemasangan Alat Peraga Kampanye Peserta Pemilu,” tuturnya.
“Kami telah menertibkan sebanyak 14 buah baliho, empat buah spanduk, dan sejumlah banner,” tandasnya. Bahkan, selain melanggar, keberadaan baliho dan spanduk juga tidak mengindahkan aturan tata
Upaya mengenalkan diri kepada masyarakat lanjut Ending, jangan sampai melanggar ketentuan yang ada. Pasalnya, apabila melanggar apara terkait akan melakukan upaya penertiban.
“Upaya desakan penertiban atribut kampanye langsung disampaikan Forum Aktivis Mahasiswa Sukabumi (FAMS). Kami mendorong Panwaslu dan Pol PP menertibkan baliho caleg,” tandas Ketua FAMS, Yayan Hendayana.
Apalagi pemasangan atribut menurutnya, melanggar Pasal 17 ayat 1 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2103. “Pemasangan bailho diperbolehkan untuk parpol bukan caleg. Namun di lapangan banyak caleg yang tetap nekad memasang baliho,” tegasnya.
PERBAIKAN INFRASTRUKTUR JALAN PERLEBAR PELUANG PARIWISATA DAERAH
Hal ini diungkapkan Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, SH., MM., di hadapan Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Deddy Mizwar saat berkunjung ke Kota Sukabumi dalam rangka peresmian Galeri baru Mochi Kaswari Lampion, di Jalan Bhayangkara gang Kaswari, Rabu, 12 Pebruari 2014 lalu.
Walikota juga berharap pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Cianjur-Sukabumi) dapat segera diwujudkan. Jika akses jalan tol Bocimi telah terwujud, perkembangan pariwisata seperti wisata kuliner di Kota Sukabumi akan lebih berkembang. Diharapkan pula, dengan terbukanya akses jalan kereta api dan rencana pembangunan tol Bocimi dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha khususnya para pemilik usaha kue mochi di Kota Sukabumi sebagai salah satu peluang untuk dapat memperluas pemasaran produknya kepada para wisatawan yang datang ke kota Sukabumi.
Selain itu, Walikota juga meminta kepada Wagub dan instansi terkait di tingkat propinsi untuk dapat memperbaiki beberapa ruas jalan propinsi yang saat ini kondisinya banyak yang rusak. Beberapa ruas jalan propinsi yang ada di Kota Sukabumi saat ini dijadikan sebagai jalur alternatif bagi kendaraan bertonase besar karena kendaraan tersebut tidak diijinkan melewati jalan-jalan utama di siang hari karena sering terjadi kemacetan di dalam
Wednesday, February 12, 2014
WAKIL GUBERNUR JABAR MERESMIKAN GALERI MOCHI KASWARI LAMPION
Sebelumnya, sentra produksi makanan khas Sukabumi ini berada di Gg.Kaswari no. 19, sedikit agak jauh dari jalan raya. Setelah menempati gedung baru ini konsumen yang datang untuk membeli kue Mochi Lampion tidak perlu jauh-jauh masuk ke dalam gang karena galeri baru ini sekalipun masih berada di gang Kaswari namun letaknya lebih dekat ke jalan raya.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub mengatakan merasa sangat terkesan dengan kehadiran Galeri Mochi Kaswari Lampion ini.
“Sekilas saya membaca sejarah Mochi Kaswari Lampion ini, saya terinspirasi dengan kesabaran dan ketekunan pendiri Mochi Kaswari, yaitu Bapak Kuswandi, yang selama bertahun-tahun menekuni bisnis kuliner yang tidak digeluti oleh orang lain. Meskipun sering rugi, kuenya tidak laku, tapi dengan kesabaran dan keuletannya, hari ini kita bisa melihat Mochi Kaswari ini menjadi cikal bakal berdirinya industri kue mocha di Kota Sukabumi,” ujar Wagub.
“Yang kedua, saya terkesan dengan kegigihan Pak Kuswandi yang mampu memperkenalkan kue mochi yang awalnya adalah makanan dari Negara Jepang, menjadi makanan yang cocok dengan lidah orang Indonesia bahkan menjadi ciri khas dari Kota Sukabumi. Bahkan saat ini sudah banyak variasi rasa yang dikembangkan, dari yang awalnya hanya satu rasa sekarang sudah ada bermacam-macam rasa bahkan mungkin ke depannya bisa lebih banyak lagi. Ini sesuatu yang luar biasa, bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha dan juga pengembangan industri kuliner di Kota Sukabumi,” lanjut Wagub.
Wagub mengharapkan, hadirnya industri rumahan seperti yang dirintis oleh mochi Lampion ini dapat melahirkan entrepreneur-enterpreneur baru yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan juga memberi efek positif terhadap geliat ekonomi di daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, pemilik usaha Mochi Kaswari Lampion, Wanti Kuswanti menjelaskan, usaha mochi kaswari ini merupakan usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1983 oleh Bapak Kuswandi. Meskipun awalnya banyak hambatan yang dihadapi dalam menjalankan usaha ini, namun, berkat kesabaran, ketekunan dan keuletan yang terus dipupuk, kini, setelah lebih dari 30 tahun berdiri, Mochi Kaswari telah menjadi ikon oleh-oleh khas Kota Sukabumi.
Saat ini, Mochi Kaswari Lampion memiliki 75 orang tenaga kerja dengan kapasitas produksi 10.000 – 20.000 butir kue pada hari biasa dan 20.000 – 40.000 butir kue pada hari libur. Dengan ditempatinya galeri baru ini, Wanti berharap akan lebih banyak konsumen dan wisatawan yang lebih mengenal Mochi Kaswari Lampion.
Kelurahan Nyomplong Rekor Juara Pertama Pengumpulan PBB
Kiat keberhasilan dalam merealisasikan pengumpulan pajak tersebut, kata Lurah Nyompong, Mukarom, diantaranya ditempuh melalui sosialisasi, himbauan dan pendekatan, termasuk kerja keras kolektor PBB yang dibantu oleh segenap aparat kelurahan, RW dan RT, serta tingginya kesadaran masyarakat khususnya para wajib pajak, dalam memenuhi kewajibannya membayar PBB secara tepat waktu, baik melalui kolektor maupun bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Sukabumi.
Untuk itu, Mukarom mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap lapisan masyarakat khususnya para wajib pajak, yang senantiasa tepat waktu membayar pajak tersebut.
Ditandaskannya, dengan tepat waktu membayar PBB, secara tidak langsung para wajib pajak telah membantu memajukan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kelurahan Nyomplong. “Sebab hasil dari pengumpulan pajak tersebut, dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk proyek pembangunan”, ujarnya.
Upaya untuk meningkatkan sekaligus memertahankan prestasi tersebut, Lurah Nyomplong tak segan-segan menghimbau segenap wajib pajak, agar senantiasa tepat waktu membayar PBB. “Untuk itu, kepada para Wajib Pajak yang telah menerima SPPT PBB tahun 2007, apabila NJOP-nya tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya agar segera mengajukan ke kelurahan, untuk diajukan kembali ke Kantor Pelayanan PBB, guna mendapat perbaikan dan penyesuaian”, harapnya.
Menyinggung luas wilayah kelurahan ini, seluruhnya mencapai 54 hektar, dibagi 9 wilayah RW dan 48 RT, dengan jumlah penduduk saat ini mencapai 6.964 jiwa, yakni 6.960 jiwa WNI dan 4 jiwa WNA. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.545 jiwa laki-laki dan 3.419 jiwa perempuan, dari 2.244 Kepala Keluarga (KK).
Sedangkan untuk mencapai sasaran kegiatan yang telah dituangkan dalam rencana pembangunan tahunan, kata Mukarom, setiap program yang direncanakan dan dilaksanakan, senantiasa berpedoman pada rencana pembangunan 5 tahunan.
Diungkapkannya, program kerja yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan di kelurahan ini, terdiri dari bidang pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan, sebagai penjabaran dari kebijaksanaan Pemerintah Kota Sukabumi dan Kecamatan Warudoyong, disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kemampuan, serta memerhatikan aspirasi masyarakat.
Sementara upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diantaranya ditempuh melalui penyuluhan dan peningkatan pelayanan kepada segenap lapisan masyarakat, mencakup 6 komponen Gerakan Hidup Sehat (GHS), termasuk meng-imunisasi segenap ibu hamil dan setiap bayi yang lahir, baik di Puskesmas maupun di Pos Yandu RW masing-masing.
Selanjutnya upaya dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan aparat kesehatan dan kader Pos Yandu, diantaranya ditempuh melalui eskalasi latihan kader Pos Yandu, mini lokakarya dan penyuluhan, bekerjasama dengan Puskesmas Nyomplong.
Disamping itu, juga senantiasa dilakukan himbauan kepada segenap lapisan masyarakat, agar dalam memenuhi kebutuhan air, senantiasa menggunakan dan mengonsumsi air bersih yang memenuhi standar kesehatan, baik air ledeng maupun air sumur gali dan sumur pompa, yang benar-benar steril dari polusi air limbah rumah tangga dan pabrik.
Demikian pula upaya dalam memberantas penyakit menular, seperti flu burung, demam berdarah dan diare, selain dilakukan penyuluhan kesehatan dan fooging, juga dilakukan pengobatan secara cuma-cuma. Selain itu, juga dilaksanakan gerakan kebersihan, program kali bersih (Prokasih) dan kegiatan 3 M, yaitu menguras dan menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang-barang bekas yang dapat digunakan tempat bersarang dan bertelur nyamuk Aides Aigepty.
Menyinggung sarana kesehatan yang ada saat ini, diantaranya 1 Rumah Sakit Bersalin, 1 Poliklinik Gigi, 1 Puskesmas, 1 Pustu, 11 Pos Yandu, 1 Bidan Praktek, 5 Dokter Praktek, dan 2 Apotek. Selanjutnya sarana pendidikan, 2 TK, 2 RA, 3 SD, 1 MI, 2 SLTP, 3 SLTA, dan 1 Perguruan Tinggi (PT), serta sarana perdagangan, terdiri dari 208 toko, 1 pusat perbelanjaan pasar swalayan “Tiara”, 4 pusat perbelanjaan pasar tradisional, yakni “Ciwangi”, “Lettu Bakri”, “Yulius Usman” dan “Pasundan”.
Adapun upaya dalam menciptakan suasana yang aman, tentram, tertib dan damai sekaligus memerkokoh persatuan dan kesatuan, diantaranya ditempuh melalui peningkatan jalinan silaturahmi, serta pembinaan kerukunan hidup umat ber-agama dan antar umat ber-agama, keimanan dan ketaqwaan, serta keamanan, ketentraman dan ketertiban, baik melalui anjang karya Bakohumas maupun dalam kegiatan Jum’at Keliling dan Pengajian Rutin, termasuk memonitor wilayah dan petugas ronda malam di setiap Pos Kamling RW dan RT, bekerjasama dengan Babinsa, Babin Kamtibmas dan Linmas. “Hasilnya cukup memuaskan dan membanggakan semua pihak, sehingga wilayah Kelurahan Nyomplong dalam setiap tahunnya relatif aman, tentram, tertib dan damai”, tandas Mukarom.
Buktinya dalam setiap perayaan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan perayaan keagamaan lainnya, seperti perayaan Imlek atau tahun baru Cina dan perayaan Cap Gomeh yang dimeriahkan sejumlah group Barongsay dari Kota dan Kabupaten Sukabumi serta dari Bogor dan Cianjur, termasuk pembangunan mesjid jami Al-Hidayah yang berlokasi di pusat keramaian Kota Sukabumi, tepatnya di wilayah RW 6 Gang Harapan yang mayoritas penduduknya etnis Tionghoa, berjalan lancar, aman dan terib, sesuai harapan semua pihak.
Lebih jauh Mukarom menjelaskan, pelaksanaan pembangunan mesjid jami Al-Hidayah yang diketuai H. Acep Sulaeman, saat ini baru selesai 75 persen, diperkirakan akan menyerap dana sebesar Rp. 180 juta. Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pembangunan mesjid tersebut, segenap lapisan masyarakat khususnya umat Islam di wilayah RW 6 umumnya di Kelurahan Nyomplong, agar senantiasa pro-aktif membantu, baik berupa moril maupun materil.
Sistem Pemerintahan Islam Menurut al-Qur'an dan Assunnah
Tuesday, February 11, 2014
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING HOTEL
1. Ketua RT 03
Tentang kami
Dengan MOTTO "Ikhlash berkarya dan beramal demi RW 07", semoga blog ini bermanfaat bagi warga masyarakat setempat maupun pemerintah terkait untuk mengambil informasi seputar RW 07 dimaksud.