Mengenal RW 07 Kelurahan Nyomplong

RW 07 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi terletak di pusat kota Sukabumi tepatnya ditengah-tengah antara Jalan Pasundan, Jl Pajagalan dan Jalan Nyomplong

Satpol PP Kota Sukabumi Tertibkan Atribut Kampanye Caleg

Baliho dan spanduk calon anggota legislatif (Caleg) mulai di tertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi. Pasalnya, keberadaan atribut kampanye pemilu itu dinilai melanggar ketentuan dan mengotori kota.

Kelurahan Nyomplong Rekor Juara I Pengunpulan PBB

Kelurahan Nyomplong, selama 4 tahun berturut tepatnya dari tahun 2003 sampai dengan 2006, tampil sebagai juara pertama dalam merealisasikan pengumpulan PBB

Artikel Islami

Sistem Pemerintahan Islam Menurut al-Qur'an dan Assunnah

Sejak Dilantik, Wali Kota Sukabumi Sambangi 16 Masjid

Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menggelar kegiatan jumat keliling (Jumling) ke masjid-masjid. Langkah ini diambil setelah wali kota dilantik pada 13 Mei 2013 lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Showing posts with label berita. Show all posts
Showing posts with label berita. Show all posts

Tuesday, August 21, 2018

Perayaan HUT kemerdekaan RI ke 73 di Jalan Terate RW 07 Kelurahan Nyomplong


Perayaan HUT kemerdekaan RI ke 73 di jalan Terate RW 07 kelurahan Nyomplong kec Kecamatan Warudoyong Sukabumi kota Sukabumi.

Alhamdulillah berlangsung meriah dan spektakuler dengan beragam acara mulai dari jalan santai, bazar,  penggalangan donasi untuk Lombok, santunan untuk  warga yang tidak berpenghasilan, atraksi budaya barongsai, dan panggung hiburan rakyat.

Terimakasih kepada semua fihak yang telah terlibat mendukung acara ini sehingga berjalan sukses. Merdeka !!!!!

Saturday, September 20, 2014

RENOVASI PASAR PELITA AKAN DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2015

 Renovasi Pasar Pelita Kota Sukabumi, menurut rencana akan dilaksanakan pada tahun 2015.  Namun untuk mewujudkan rencana tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi menghadapi kendala, karena anggaran untuk merenovasi pasar tersebut dinilai tidak akan mencukupi, terutama untuk menampung seluruh PKL (Pedagang Kaki Lima) yang ada di sekitar pasar tersebut. Sebab jumlahnya cukup banyak, dan pada saat ini sudah mencapai 1 ribu 700 orang. Sedangkan kondisi di dalam pasar tersebut, juga sudah sangat sempit.

 tersebut, seperti dikatakan Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M., menjadi kendala bagi Pemerintah Kota Sukabumi, khususnya untuk menampung seluruh PKL, supaya bisa masuk ke pasar tersebut. Dikatakan pula, selain di pasar tersebut kekurangan lahan, Pemerintah Kota Sukabumi juga kekurangan anggaran, khususnya untuk merevitalisasi para PKL di sekitar pasar tersebut. Sebab untuk merevitalisasi para PKL tersebut, dibutuhkan anggaran yang cukup besar.
 
Selain itu, Walikota Sukabumi juga menjelaskan, Pemerintah Kota Sukabumi, sampai saat ini masih mencari lahan untuk merelokasi para pedagang dan PKL di sekitar pasar tersebut. Maksud dan tujuannya, supaya para pedagang dan PKL tersebut, terutama pada saat pasar tersebut direnovasi tidak terganggu, serta tetap dapat menjalankan aktivitasnya berjualan setiap hari.

 Menyinggung anggaran untuk merenovasi pasar tersebut, menurut Walikota Sukabumi, seluruhnya mencapai 50 milyar rupiah. Antara lain, bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar 30 milyar rupiah untuk jangka waktu dua tahun, serta dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Sukabumi sebesar 20 milyar rupiah. Namun untuk anggaran dari APBD Kota Sukabumi tersebut, baru akan diajukan kepada DPRD Kota Sukabumi. Dikatakannya, jumlah anggaran tersebut tidak akan mencukupi untuk merenovasi pasar tersebut, terutama untuk menampung seluruh PKL yang ada di sekitar pasar tersebut. Kecuali pasar tersebut dibangun ulang, baru bisa menampung seluruh PKL.

Sedangkan mengenai munculnya wacana anggaran sebesar 58 milyar rupiah, seperti dijelaskan Walikota Sukabumi, jumlah anggaran tersebut merupakan hasil perhitungan Distarumkim (Dinas Tata Ruang/ Perumahan dan Permukiman) Kota Sukabumi, apabila pasar tersebut dibangun 7 lantai. Karena apabila pasar tersebut dibangun 7 lantai, selain dapat menampung seluruh pedagang di pasar tersebut, juga dapat menampung para PKL di sekitar pasar tersebut sedikitnya 500 PKL, dengan ukuran kios masing-masing 1,5 kali 2 meter.

Disamping itu, Walikota Sukabumi juga menjelaskan, dalam melakukan renovasi pasar tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi menurut rencana akan melibatkan pihak ketiga. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi sudah menawarkan kepada pihak ketiga, untuk membantu merenovasi pasar tersebut, dengan target dalam tahun 2015 harus sudah selesai.

(Sumber : Sukabumikota.go.id)

Saturday, September 13, 2014

Kerja Bakti Warga RT 01 RW 07 Kel. Nyomplong

Warga RT 01 RW 07 Kel. Nyomplong pada hari Minggu, 14 September 2014 mengadakan kerja bakti dengan melakukan perbaikan gang yang berada di wilayah RT 01.

Warga terlihat antusias bergotongroyong  mengikuti kegiatan ini.

Adapun dana yang dipergunakan untuk pembelian material pasir dan semen sebesar Rp.1.400.000,-
diambil dari dana kas RT 01.

 Bravo RT 01 !!!!
                   
                                               








Tuesday, September 9, 2014

Lomba Jalan Santai RW 07 Kel. Nyomplong Berlangsung Meriah

Acara Lomba Jalan Santai yang diselenggarakan di RW 07 Kel. Nyomplong Kota Sukabumi pada hari Minggu tanggal 7 September 2014 berlangsung sukses dan meriah.

Pada acara tersebut ratusan warga RW 07 berpartisipasi mengikuti lomba yang mengambil rute start dari Jalan Pasundan - Jalan Sani'in - Jalan Benteng Kidul - Jalan Lapang Suryakencana - Jalan Parigi - Jalan Pajagalan  dan finish di jalan Pasundan.

Dimulai dengan pembacaan do'a yang dipimpin oleh Ketua RT 01, Bapak Cucup Supriadi. Selanjutnya pelepasan peserta sekaligus pengibaran bendera start pada pukul 06.45 wib dilakukan oleh Camat Warudoyong, Yadi Moelyady.

Setelah melewati rute yang telah ditentukan, akhirnya peserta terakhir yang mencapai garis finish pada pukul 07.45 wib.

Pembagian ratusan hadiah hiburan diselingi oleh lantunan lagu-lagu dangdut juga berlangsung meriah ketika warga ikut berjoget mengiringi lantunan lagu yang dibawakan oleh penyanyi. Bahkan Bapak Lurah Nyomplong juga ikut bergoyang ria dan turut menyumbangkan lagu.

Turut juga hadir pada acara ini anggota dewan dari PKS, Bapak Sihabudin yang tiba pada pukul 10.00 wib.

Tepat pukul 10.30 wib hadir di tempat acara Wakil Walikota Sukabumi, Bapak H. Achmad Fahmi. Setelah memberikan sedikit sambutan, kemudian Beliau melakukan pengundian untuk hadiah utama lomba jalan santai.

Hadiah Televisi 17" akhirnya diraih oleh Ibu Ema, warga RT 03. Hadiah uang tunai Rp.500.000,- diraih oleh Ibu Santi, warga RT 01. Hadiah Handphone diraih oleh Yayu, warga RT 01.

Diberikan pula hadiah dadakan berupa uang tunai dari Bapak Achmad Fahmi sebesar Rp. 500.000,- yang dimenangkan oleh Ibu Uwar, warga RT 01.

Pukul 11.30 wib seluruh rangkaian acara tersebut ditutup.

Segenap jajaran panitia Lomba Jalan Santai mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan acara tersebut. Semoga semua jerih payah dan pengorbanan baik moril maupun materil menjadi ladang amal bagi kita semua. AAMIIN.



 

 




  

























Wednesday, September 3, 2014

Lomba Jalan Santai RW 07

RW 07 Nyomplong - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke 69 sekaligus menyambut hari olahraga Nasional yang jatuh pada tanggal 9 september 2014. Pada hari Minggu tanggal 7 September 2014 akan dilaksanakan Lomba Jalan Santai warga RW 07 Kelurahan Nomplong Kota Sukabumi.

Seluruh warga RW 07 diharapkan turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Acara ini juga akan dihadiri oleh Wakil Walikota Sukabumi, Bapak Achmad Fahmi, S.Ag. M.Pd.

Merupakan suatu kehormatan bagi warga RW 07 seandainya Wakil Walikota dapat hadir tepat pada waktunya.

Oleh karenanya sekali lagi diharapkan Warga RW 07 dapat berpartisipasi dalam acara tersebut.

Adapun lomba Jalan Santai ini memperebutkan hadiah Doorprice berupa televisi warna 17", uang tunai Rp500.000,-, kompor gas, blender, setrika, voucher Dea Salon, voucher PS Haur Gereng, dan hadiah hiburan lainnya.


Saturday, July 5, 2014

Walikota Sukabumi Serahkan Bantuan Dana P2RW Tahun Anggaran 2014

Kota SUKABUMI - Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M., menyerahkan Bantuan Dana P2RW (Program Pemberdayaan Rukun Warga), serta Bantuan Operasional Ketua RW dan RT Tri Wulan II Tahun 2014, Jumat (4 Juli 2014), bertempat di GOR (Gelanggang Olah Raga) Remaja Merdeka Kota Sukabumi.



Bantuan Dana P2RW itu diserahkan kepada 355 Ketua Panitia P2RW, yang secara simbolik diserahkan kepada 2 Ketua Panitia P2RW, yakni Ketua P2RW RW 1 Kelurahan Cipanengah Kecamatan Lembursitu, Nanang, dan Ketua P2RW RW 4 Kelurahan Sriwidari Kecamatan Gunungpuyuh, masing-masing sebesar 15 juta rupiah.



Sedangkan Bantuan Operasional Ketua RW dan Ketua RT Tri Wulan II Tahun 2014, diserahkan kepada 355 Ketua RW, masing-masing sebesar 150 ribu rupiah per bulan, dan kepada 1 ribu 550 Ketua RT, masing-masing sebesar 100 ribu rupiah per bulan, Adapun teknis penyerahan Bantuan Dana P2RW serta Bantuan Operasional Ketua RW dan RT tersebut, disalurkan secara langsung melalui rekening Ketua Panitia P2RW, Ketua RW dan Ketua RT masing-masing.



Dalam sambutannya, Walikota Sukabumi menjelaskan, diserahkannya Bantuan Dana P2RW ini, dimaksud agar lebih menyentuh warga masyarakat. “Khususnya dalam mengakomodir sekaligus merealisasikan keinginan dan kebutuhan pembangunan fisik warga masyarakat, di setiap RW di Kota Sukabumi”, katanya.



“Sedangkan Bantuan Operasional Ketua RW dan RT tersebut, untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksaan tugas Ketua RW dan RT sehari-hari”, tambah Muraz.



Dijelaskan, bantuan dana P2RW Tahun Anggaran 2014, serta Bantuan Operasional Ketua RW dan RT tersebut merupakan program Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi periode tahun 2013-2018.


Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, S.Ag., M.M.Pd., Ketua DPRD Kota Sukabumi, Aep Saepurahman, S.E., unsur Muspida, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Sukabumi, Iskandar, S.IP., M.T., Kasubbag Perangkat Daerah Kecamatan dan Kelurahan Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Sukabumi, Fitria Kusnaningsih, S.STP., para Camat dan Lurah, serta undangan lainnya. (Red**/Humas Pemkot Smi)

DPRD Kota Sukabumi Usulkan Prakarsa Tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Kota SUKABUMI - DPRD Kota Sukabumi, menyelenggarakan Rapat Paripurna, dengan acara Penetapan Rantus (Rancangan Keputusan) DPRD Kota Sukabumi, Tentang Persetujuan Terhadap Usul Prakarsa Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) Kota Sukabumi, Tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Sukabumi, menjadi Prakarsa dan Keputusan DPRD yang definitif.



Rapat Paripurna yang berlangsung hari Jumat, 4 Juli 2014, di Ruangan Rapat Paripurna DPRD Kota Sukabumi ini, dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Sukabumi, H. Tatang Komara, S.Sos., M.M.



Pada kesempatan itu Tatang menjelaskan, sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, bahwa sebagai negara hukum berkewajiban melaksanakan pembangunan hukum nasional, yang dilakukan secara terencana, terpadu dan berkelanjutan, dalam sistem hukum nasional, yang menjamin perlindungan hak dan kewajiban segenap rakyat Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Negara RI Tahun 1945.



Dikatakan, usul Prakarsa yang disampaikan dalam Rapat Paripurna ini, diusulkan oleh para Anggota DPRD Kota Sukabumi, dari Komisi III DPRD Kota Sukabumi. "Yang tujuannya yakni mengusulkan Prakarsa Raperda Kota Sukabumi, Tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Sukabumi", kata Tatang.



Ditambahkan, usul Prakarsa tersebut sebelumnya telah dibahas secara seksama, oleh Komisi III DPRD Kota Sukabumi selaku pengusul, yang kemudian dilakukan pengkajian lebih mendalam oleh Badan Legislasi Daerah DPRD Kota Sukabumi.


"Prakarsa Raperda Kota Sukabumi Tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Sukabumi ini, akan disampaikan kepada Walikota Sukabumi, untuk dibahas oleh Pemerintah Daerah", pungkas Tatang. [Red**]

Saturday, April 12, 2014

KPUD Kota Sukabumi Siap Digugat

Kota Sukabumi – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Sukabumi meminta maaf kepada masyarakat Kota Sukabumi, khususnya Partai Politik (Parpol) atas akan diselenggarakannya pencoblosan ulang di 94 TPS yang tersebar di wilayah Kota Sukabumi. Untuk itu, pihaknya siap bertanggung jawab dan digugat.

“Kami telah berusaha keras untuk menyelenggarakan kegiatan Pileg dengan baik”, ujar Ketua KPUD Kota Sukabumi, Hamzah, kepada SUKABUMInews, Sabtu (12/4/2014).

“Oleh karenanya kami mohon maaf dan siap digugat oleh masyarakat”, tambahnya.

Adapun, lanjut Hamzah, Pileg ulang akan dilaksanakan hari Minggu 13/4/2014, meski hingga kini belum didapat kabar bahwa surat suara yang akan digunakan untuk pileg ulang sudah siap dikontribusikan.Red*

Friday, February 21, 2014

Polres Sukabumi Kota Pasang Larangan Bawa Muatan Overload

“Larangan Bawa Muatan Berlebihan”

SUKABUMI– Antisipasi kerusakan ruas jalan yang semakin parahdi Kota Sukabumi. Maka, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi bekerjasama Kepolisian Resort (Polres) Sukabumi Kota kini memasang sepanduk berisi imbauan agar para pengemudi kendaraan tidak memuat barang melebih kapasitas (overload).

“Spanduk di pinggir jalan diharapkan bisa meminimalisir kerusakan jalan nasional, provinsi, dan ruas jalan kota,” kata Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sukabumi Kota, Hari Santoso.[PRLM]

Wednesday, February 19, 2014

Sejak Dilantik, Wali Kota Sukabumi Sambangi 16 Masjid

Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menggelar kegiatan jumat keliling (Jumling) ke masjid-masjid. Langkah ini diambil setelah wali kota dilantik pada 13 Mei 2013 lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Kegiatan Jumling pertama kali dilakukan pada 14 Juni lalu di Masjid As-Salamah Pancuran Kembang, RT 1 RW 8, Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole. ‘’Dari Juni hingga sekarang sudah 16 masjid yang didatangi,’’ ujar Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Sukabumi, Dede Nurdin.

Menurut dia, targetnya hingga kahir tahun nanti ada 28 masjid yang disambangi wali kota. Selain wali kota, dalam kegiatan Jumling ini hadir wakil wali kota dan forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD). Diterangkan Dede, kegiaan Jumling digelar untuk mempererat tali silaturahim antara wali kota dengan raky atnya.

Selain itu untuk menyerap aspirasi dari warga terkait program pembangunan yang dilakukan Pemkot Sukabumi. Dede menambahkan, penerapan program Jumling sesuai dengan visi dan misi pemkot yakni mewujudkan pemerintahan yang rahmatan lil alamin. [ROL]


Thursday, February 13, 2014

Satpol PP Kota Sukabumi tertibkan Atribut Kampanye Caleg

SUKABUMI — Baliho dan spanduk calon anggota legislatif (Caleg) mulai di tertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi. Pasalnya, keberadaan atribut kampanye pemilu itu dinilai melanggar ketentuan dan mengotori kota.

Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah, Satpol PP Kota Sukabumi, Sudarajat mengatakan, beberapa atribut kampanye caleg sudah ditertibkan pihaknya. ” Operasi dilakukan berdasarkan sejumlah ketentuan. Salah satunya, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (Pemilu) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD,” kata Sudarajat kepada wartawan.

Selanjutnya, oprasi juga dilakukan bersarkan pada Perda Kota Sukabumi Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Reklame dan Rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Sukabumi Nomor 054/Panwaslu-kosi/X/2013 Tentang Penertiban Alat Peraga Kampanye Peserta Pemilu.

“Peraturan pemasangan atribut kampanye, juga mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bersama tentang Peraturan Pemasangan Alat Peraga Kampanye Peserta Pemilu,” tuturnya.


Surat keputusan bersama tesebut dibuat Pemkot Sukabumi, KPU Kota Sukabumi, Panwaslu Kota Sukabumi serta Partai Politik Peserta Pemilu.


“Kami telah menertibkan sebanyak 14 buah baliho, empat buah spanduk, dan sejumlah banner,” tandasnya. Bahkan, selain melanggar, keberadaan baliho dan spanduk juga tidak mengindahkan aturan tata kota. Sehingga berdampak kota menjadi kotor dan semrawut. Sementara itu, Ketua Panwaslu Kota Sukabumi, Ending Muhidin menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan larangan pemasangan baliho caleg kepada parpol. “Diharapkan Parpol nantinya meminta caleg menurunkan atribut kampanyenya sendiri,” paparnya.


Upaya mengenalkan diri kepada masyarakat lanjut Ending, jangan sampai melanggar ketentuan yang ada. Pasalnya, apabila melanggar  apara terkait akan melakukan upaya penertiban.


“Upaya desakan penertiban atribut kampanye langsung disampaikan Forum Aktivis Mahasiswa Sukabumi (FAMS). Kami mendorong Panwaslu dan Pol PP menertibkan baliho caleg,” tandas Ketua FAMS, Yayan Hendayana.


Apalagi pemasangan atribut menurutnya, melanggar Pasal 17 ayat 1 Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2103. “Pemasangan bailho diperbolehkan untuk parpol bukan caleg. Namun di lapangan banyak caleg yang tetap nekad memasang baliho,” tegasnya.

Sumber: ROL

PERBAIKAN INFRASTRUKTUR JALAN PERLEBAR PELUANG PARIWISATA DAERAH

Tidak dapat dipungkiri bahwa infrastruktur jalan baik jalan raya maupun jalan kereta api mempengaruhi pengembangan pariwisata di daerah. Seperti halnya di Sukabumi, saat kereta api jurusan Sukabumi-Bogor diaktifkan kembali, kunjungan wisatawan ke Kota Sukabumi ikut meningkat karena wisatawan tidak lagi khawatir terkena kemacetan dengan menumpang kereta api pergi dan pulang ke Sukabumi. 

Hal ini diungkapkan Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, SH., MM., di hadapan Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Deddy Mizwar saat berkunjung ke Kota Sukabumi dalam rangka peresmian Galeri baru Mochi Kaswari Lampion, di Jalan Bhayangkara gang Kaswari, Rabu, 12 Pebruari 2014 lalu. 


Walikota juga berharap pembangunan jalan tol Bocimi (Bogor-Cianjur-Sukabumi) dapat segera diwujudkan. Jika akses jalan tol Bocimi telah terwujud, perkembangan pariwisata seperti wisata kuliner di Kota Sukabumi akan lebih berkembang. Diharapkan pula, dengan terbukanya akses jalan kereta api dan rencana pembangunan tol Bocimi dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha khususnya para pemilik usaha kue mochi di Kota Sukabumi sebagai salah satu peluang untuk dapat memperluas pemasaran produknya kepada para wisatawan yang datang ke kota Sukabumi. 


Selain itu, Walikota juga meminta kepada Wagub dan instansi terkait di tingkat propinsi untuk dapat memperbaiki beberapa ruas jalan propinsi yang saat ini kondisinya banyak yang rusak. Beberapa ruas jalan propinsi yang ada di Kota Sukabumi saat ini dijadikan sebagai jalur alternatif bagi kendaraan bertonase besar karena kendaraan tersebut tidak diijinkan melewati jalan-jalan utama di siang hari karena sering terjadi kemacetan di dalam kota.

Sumber: sukabumikota.go.id

Wednesday, February 12, 2014

WAKIL GUBERNUR JABAR MERESMIKAN GALERI MOCHI KASWARI LAMPION

Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Deddy Mizwar, meresmikan Galeri Mochi Kaswari Lampion yang menempati gedung baru di Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari No. 9 Kota Sukabumi, Rabu, 12 Pebruari 2014.

Sebelumnya, sentra produksi makanan khas Sukabumi ini berada di Gg.Kaswari no. 19, sedikit agak jauh dari jalan raya. Setelah menempati gedung baru ini konsumen yang datang untuk membeli kue Mochi Lampion tidak perlu jauh-jauh masuk ke dalam gang karena galeri baru ini sekalipun masih berada di gang Kaswari namun letaknya lebih dekat ke jalan raya.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub mengatakan merasa sangat terkesan dengan kehadiran Galeri Mochi Kaswari Lampion ini.

“Sekilas saya membaca sejarah Mochi Kaswari Lampion ini, saya terinspirasi dengan kesabaran dan ketekunan pendiri Mochi Kaswari, yaitu Bapak Kuswandi, yang selama bertahun-tahun menekuni bisnis kuliner yang tidak digeluti oleh orang lain. Meskipun sering rugi, kuenya tidak laku, tapi dengan kesabaran dan keuletannya, hari ini kita bisa melihat Mochi Kaswari ini menjadi cikal bakal berdirinya industri kue mocha di Kota Sukabumi,” ujar Wagub.

“Yang kedua, saya terkesan dengan kegigihan Pak Kuswandi yang mampu memperkenalkan kue mochi yang awalnya adalah makanan dari Negara Jepang, menjadi makanan yang cocok dengan lidah orang Indonesia bahkan menjadi ciri khas dari Kota Sukabumi. Bahkan saat ini sudah banyak variasi rasa yang dikembangkan, dari yang awalnya hanya satu rasa sekarang sudah ada bermacam-macam rasa bahkan mungkin ke depannya bisa lebih banyak lagi. Ini sesuatu yang luar biasa, bisa menjadi inspirasi bagi para pelaku usaha dan juga pengembangan industri kuliner di Kota Sukabumi,” lanjut Wagub.

Wagub mengharapkan, hadirnya industri rumahan seperti yang dirintis oleh mochi Lampion ini dapat melahirkan entrepreneur-enterpreneur baru yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan juga memberi efek positif terhadap geliat ekonomi di daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, pemilik usaha Mochi Kaswari Lampion, Wanti Kuswanti menjelaskan, usaha mochi kaswari ini merupakan usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1983 oleh Bapak Kuswandi. Meskipun awalnya banyak hambatan yang dihadapi dalam menjalankan usaha ini, namun, berkat kesabaran, ketekunan dan keuletan yang terus dipupuk, kini, setelah lebih dari 30 tahun berdiri, Mochi Kaswari telah menjadi ikon oleh-oleh khas Kota Sukabumi.

Saat ini, Mochi Kaswari Lampion memiliki 75 orang tenaga kerja dengan kapasitas produksi 10.000 – 20.000 butir kue pada hari biasa dan 20.000 – 40.000 butir kue pada hari libur. Dengan ditempatinya galeri baru ini, Wanti berharap akan lebih banyak konsumen dan wisatawan yang lebih mengenal Mochi Kaswari Lampion.

Kelurahan Nyomplong Rekor Juara Pertama Pengumpulan PBB

Kelurahan Nyomplong, selama 4 tahun berturut tepatnya dari tahun 2003 sampai dengan 2006, tampil sebagai juara pertama dalam merealisasikan pengumpulan PBB, dari 33 kelurahan se Kota Sukabumi. Karena dalam pengumpulan pajak tersebut, kelurahan ini senantiasa over target. Dengan demikian, Kelurahan Nyomplong menjadi rekor terlama menyandang gelar juara pertama, dalam merealisasikan pengumpulan pajak tersebut.

Kiat keberhasilan dalam merealisasikan pengumpulan pajak tersebut, kata Lurah Nyompong, Mukarom, diantaranya ditempuh melalui sosialisasi, himbauan dan pendekatan, termasuk kerja keras kolektor PBB yang dibantu oleh segenap aparat kelurahan, RW dan RT, serta tingginya kesadaran masyarakat khususnya para wajib pajak, dalam memenuhi kewajibannya membayar PBB secara tepat waktu, baik melalui kolektor maupun bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Sukabumi.

Untuk itu, Mukarom mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap lapisan masyarakat khususnya para wajib pajak, yang senantiasa tepat waktu membayar pajak tersebut.

Ditandaskannya, dengan tepat waktu membayar PBB, secara tidak langsung para wajib pajak telah membantu memajukan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kelurahan Nyomplong. “Sebab hasil dari pengumpulan pajak tersebut, dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk proyek pembangunan”, ujarnya.

Upaya untuk meningkatkan sekaligus memertahankan prestasi tersebut, Lurah Nyomplong tak segan-segan menghimbau segenap wajib pajak, agar senantiasa tepat waktu membayar PBB. “Untuk itu, kepada para Wajib Pajak yang telah menerima SPPT PBB tahun 2007, apabila NJOP-nya tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya agar segera mengajukan ke kelurahan, untuk diajukan kembali ke Kantor Pelayanan PBB, guna mendapat perbaikan dan penyesuaian”, harapnya.

Menyinggung luas wilayah kelurahan ini, seluruhnya mencapai 54 hektar, dibagi 9 wilayah RW dan 48 RT, dengan jumlah penduduk saat ini mencapai 6.964 jiwa, yakni 6.960 jiwa WNI dan 4 jiwa WNA. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.545 jiwa laki-laki dan 3.419 jiwa perempuan, dari 2.244 Kepala Keluarga (KK).

Sedangkan untuk mencapai sasaran kegiatan yang telah dituangkan dalam rencana pembangunan tahunan, kata Mukarom, setiap program yang direncanakan dan dilaksanakan, senantiasa berpedoman pada rencana pembangunan 5 tahunan.

Diungkapkannya, program kerja yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan di kelurahan ini, terdiri dari bidang pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan, sebagai penjabaran dari kebijaksanaan Pemerintah Kota Sukabumi dan Kecamatan Warudoyong, disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kemampuan, serta memerhatikan aspirasi masyarakat.

Sementara upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diantaranya ditempuh melalui penyuluhan dan peningkatan pelayanan kepada segenap lapisan masyarakat, mencakup 6 komponen Gerakan Hidup Sehat (GHS), termasuk meng-imunisasi segenap ibu hamil dan setiap bayi yang lahir, baik di Puskesmas maupun di Pos Yandu RW masing-masing.

Selanjutnya upaya dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan aparat kesehatan dan kader Pos Yandu, diantaranya ditempuh melalui eskalasi latihan kader Pos Yandu, mini lokakarya dan penyuluhan, bekerjasama dengan Puskesmas Nyomplong.

Disamping itu, juga senantiasa dilakukan himbauan kepada segenap lapisan masyarakat, agar dalam memenuhi kebutuhan air, senantiasa menggunakan dan mengonsumsi air bersih yang memenuhi standar kesehatan, baik air ledeng maupun air sumur gali dan sumur pompa, yang benar-benar steril dari polusi air limbah rumah tangga dan pabrik.

Demikian pula upaya dalam memberantas penyakit menular, seperti flu burung, demam berdarah dan diare, selain dilakukan penyuluhan kesehatan dan fooging, juga dilakukan pengobatan secara cuma-cuma. Selain itu, juga dilaksanakan gerakan kebersihan, program kali bersih (Prokasih) dan kegiatan 3 M, yaitu menguras dan menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang-barang bekas yang dapat digunakan tempat bersarang dan bertelur nyamuk Aides Aigepty.

Menyinggung sarana kesehatan yang ada saat ini, diantaranya 1 Rumah Sakit Bersalin, 1 Poliklinik Gigi, 1 Puskesmas, 1 Pustu, 11 Pos Yandu, 1 Bidan Praktek, 5 Dokter Praktek, dan 2 Apotek. Selanjutnya sarana pendidikan, 2 TK, 2 RA, 3 SD, 1 MI, 2 SLTP, 3 SLTA, dan 1 Perguruan Tinggi (PT), serta sarana perdagangan, terdiri dari 208 toko, 1 pusat perbelanjaan pasar swalayan “Tiara”, 4 pusat perbelanjaan pasar tradisional, yakni “Ciwangi”, “Lettu Bakri”, “Yulius Usman” dan “Pasundan”.

Adapun upaya dalam menciptakan suasana yang aman, tentram, tertib dan damai sekaligus memerkokoh persatuan dan kesatuan, diantaranya ditempuh melalui peningkatan jalinan silaturahmi, serta pembinaan kerukunan hidup umat ber-agama dan antar umat ber-agama, keimanan dan ketaqwaan, serta keamanan, ketentraman dan ketertiban, baik melalui anjang karya Bakohumas maupun dalam kegiatan Jum’at Keliling dan Pengajian Rutin, termasuk memonitor wilayah dan petugas ronda malam di setiap Pos Kamling RW dan RT, bekerjasama dengan Babinsa, Babin Kamtibmas dan Linmas. “Hasilnya cukup memuaskan dan membanggakan semua pihak, sehingga wilayah Kelurahan Nyomplong dalam setiap tahunnya relatif aman, tentram, tertib dan damai”, tandas Mukarom.

Buktinya dalam setiap perayaan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan perayaan keagamaan lainnya, seperti perayaan Imlek atau tahun baru Cina dan perayaan Cap Gomeh yang dimeriahkan sejumlah group Barongsay dari Kota dan Kabupaten Sukabumi serta dari Bogor dan Cianjur, termasuk pembangunan mesjid jami Al-Hidayah yang berlokasi di pusat keramaian Kota Sukabumi, tepatnya di wilayah RW 6 Gang Harapan yang mayoritas penduduknya etnis Tionghoa, berjalan lancar, aman dan terib, sesuai harapan semua pihak.

Lebih jauh Mukarom menjelaskan, pelaksanaan pembangunan mesjid jami Al-Hidayah yang diketuai H. Acep Sulaeman, saat ini baru selesai 75 persen, diperkirakan akan menyerap dana sebesar Rp. 180 juta. Untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan pembangunan mesjid tersebut, segenap lapisan masyarakat khususnya umat Islam di wilayah RW 6 umumnya di Kelurahan Nyomplong, agar senantiasa pro-aktif membantu, baik berupa moril maupun materil.