Mengenal RW 07 Kelurahan Nyomplong

RW 07 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi terletak di pusat kota Sukabumi tepatnya ditengah-tengah antara Jalan Pasundan, Jl Pajagalan dan Jalan Nyomplong

Satpol PP Kota Sukabumi Tertibkan Atribut Kampanye Caleg

Baliho dan spanduk calon anggota legislatif (Caleg) mulai di tertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi. Pasalnya, keberadaan atribut kampanye pemilu itu dinilai melanggar ketentuan dan mengotori kota.

Kelurahan Nyomplong Rekor Juara I Pengunpulan PBB

Kelurahan Nyomplong, selama 4 tahun berturut tepatnya dari tahun 2003 sampai dengan 2006, tampil sebagai juara pertama dalam merealisasikan pengumpulan PBB

Artikel Islami

Sistem Pemerintahan Islam Menurut al-Qur'an dan Assunnah

Sejak Dilantik, Wali Kota Sukabumi Sambangi 16 Masjid

Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menggelar kegiatan jumat keliling (Jumling) ke masjid-masjid. Langkah ini diambil setelah wali kota dilantik pada 13 Mei 2013 lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Tuesday, August 29, 2017

Perayaan HUT RI ke 72 di RW 07 Nyomplong Kota Sukabumi

Pada tahun ini kegiatan memperingati HUT RI ke 72 di RW 07 Kelurahan Nyomplong diisi oleh berbagai perlombaan yang diikuti oleh warga dari mulai anak-anak sampai dewasa. Adapun jenis-jenis lomba yang diadakan pada hari Minggu, 27 Agustus 2017 ini antara lain berupa lomba makan kerupuk, balap kelereng, memindahkan belut, joget balon, tarik tambang, joget bola pingpong, balap karung dan panjat pisang dan panjat pinang.

Kegiatan yang dimulai dari jam 9.00 wib dan berakhir pukul 16.00 wib ini berlangsung semarak. Diwarnai gelak tawa peserta maupun penonton yang sangat antusias hadir dari semua RT yang ada di wilayah RW 07, sehingga acara kali ini dirasakan cukup menghibur. Tampak sekali suasana yang mencair dan membaur dari semua kalangan lapisan masyarakat. Hingga acara ditutup, warga merasa senang dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan setahun sekali ini.

Semoga kebersamaan ini tetap selalu ada dan terjaga di warga RW 07.

Salam Merdeka!!!!

Berikut ini adalah dokumentasi dari lomba-lomba yang telah dilaksanakan.









































































































































































































































































Thursday, September 10, 2015

Jalan Santai Warga RW 07




Tuesday, June 30, 2015

Dua Syarat Utama Agar Ibadah Diterima Oleh Allah AWT

Facebook Pun Page
Ada dua syarat utama agar amal ibadah kita diterima Allah SWT.
Syarat yang pertama yaitu Ikhlash; yakni tanpa pretensi.

Seseorang yang melakukan amal ibadah dengan tujuan tertentu, selain mengharapkan ridha Ilahi, tentunya perbuatan tersebut tidaklah akan diterima oleh Allah SWT. Apalagi ingin dilihat atau diketahui oleh orang lain.

Oleh karenanya, “Orang beribadah atau beramal sholeh harus didasari rasa ikhlas

Jika diantara kita membuang air besar, setelahnya, tidak ada seorangpun yang mengingat bahwa dirinya telah membuang air besar, meski kotoran yang dikeluarkan itu adalah sari-sari makanan yang dihasilkan dari memakan makanan yang enak-enak dan mahal-mahal. Seperti itulah makna sebenarnya dari Ikhlas.

Ke-dua, selain didasari dengan rasa Ikhlas, ibadah kita harus didasari dengan ilmu sehingga ibadahnya benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah Saw; yakni Sholeh.

Shaleh, memiliki arti; cocok atau nyambung dengan Sunnah Rasuulullah Saw.  

“Itulah dua syarat utama yang harus kita tempuh, jika amal ibadah kita ingin diterima oleh Allah SWT”. Kata kang Malik Asy’ari yang memiliki panggilan #ustManatahan, pada ceramah tujuh menit, sebelum berbuka puasa di mesjid al-Marhamah kp. Talaga, kecamatan Caringin, kabupaten Sukabumi. [@kangMalik_as]

Monday, November 3, 2014

Gara gara angkot ( Johny bebek)

Ini adalah sebuah lagu yang kerap kali menggambarkan sebuah kenyataan dimana kita sering menjumpainya di jalan raya. Bahkan setiap jalan raya di seluruh Indonesia, terutama lokasi yang dekat dengan pasar. Semoga menjadi suguhan yang menyenangkan sebagai pelepas stress.!

Friday, October 31, 2014

Padi Polibag, Tanam dan Panen Bisa Sepanjang Tahun

Padi Polibag, Tanam dan Panen Bisa Sepanjang Tahun



TANAM PADI: Agus Siswoyo menanam padi menggunakan pot dan polibag di pekarangan rumah, Jumat (31/10). (suaramerdeka/Hanung)

GROBOGAN, - “Silakan duduk dulu mas. Saya baru mengolah lahan padi,” kata Agus Siswoyo pada wartawan, Jumat (31/10).
Mengolah lahan padi? Padahal Pemuda usia 30 tahun asal Dusun Widuri RT 1 RW 7 Desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan ini sedang di pekarangan samping rumah. Tak ada bajak, pacul atau peralatan lain layaknya petani mengolah tanah sawah. Hanya cetok yang ada di genggaman untuk memasukkan tanah yang sudah dicampur kompos ke dalam pot dan polibag. “Pot dan polibag ini untuk media tanam padi. Hasil panennya bagus lho mas,” kata Agus bersemangat.
Mulailah ia menceritakan pengalamannya menanam padi menggunakan pot dan polibag semenjak tahun 2009. Pada mulanya, hanya sebatas ujicoba sekaligus untuk mengetahui karakter varietas padi. Namun melihat hasilnya yang luar biasa, Agus kemudian menanam padi di ratusan polibag. Total sudah ratusan varietas yang pernah ia tanam hingga panen. Mulai dari ciherang, mugibat, logawa, sri jaya, merah 85, ciliwung bangkok hingga parikesit.
Agus tak sembarangan menilai bagus hasil panenanya. Ia menghitung detil berapa gram padi yang dihasilkan. Satu polibag, sebaiknya ditanami satu bulir atau batang padi. Hal itu berkaitan dengan keterbatasan asupan makanan yang tersedia. Lebih dari satu batang pun bisa, namun hasilnya tak akan maksimal.
Misalnya satu bulir padi varietas inpari 10, akan menghasilkan 82 anakan. Padahal kalau di lahan persawahan paling banter hanya 50 anakan. Dari jumlah anakan itu akan muncul sekitar 58 malai (batang padi). Jika dipanen bisa mencapai 120 gram gabah kering panen. Artinya hasil panen bisa dua hingga tiga kali lipat dari lahan persawahan. “Jadi pekarangan tak hanya bisa ditanami sayur atau buah. Segala makanan pokok sebenarnya bisa. Tanam padi tidak harus punya sawah,” ujar pemuda lulusan Jurusan Teknik Elektronika Industri SMK 7 Semarang yang keranjingan uji coba bidang pertanian ini.
Soal biaya, dipastikan murah meriah. Harga pot berdiameter 30-35 cm hanya Rp 5 ribuan. Polibag lebih murah lagi, Rp 5 ribu untuk 1 kg yang berisi 50 plastik. Tanah dan kompos bisa mengolah sendiri atau membeli dengan harga kisaran Rp 10 ribu/karung. Jika dikalkulasi dengan pupuknya, per polibag hanya membutuhkan biaya Rp 8 ribu mulai dari tanam hingga panen. Soal hama, tentu lebih minim. Lantaran media sudah steril. Paling hanya burung pemakan biji yang jadi ancaman. Hanya, yang perlu diperhatikan adalah metode penyiramannya.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinpertan TPH) Grobogan Edhie Sudaryanto mengatakan sudah ada beberapa masyarakat yang mempraktekan hal tersebut. Tanam padi dengan sistem polibag tidak mengenal musim. Tiap bulan tanam pun bisa. Artinya, mau panen tiap bulan juga bisa. Tinggal diatur masa tanamnya. “Semakin banyak yang menanam tanaman pangan, buah, sayuran di pekarangan maka ketahanan pangan akan semakin meningkat. Dinas mendukung inovasi dan kreatifitas masyarakat,” kata Edhie.

(Hanung Soekendro/CN34/SM Network,  suaramerdeka.com)

Monday, October 27, 2014

Sehatnya Menyantap Serangga

#Kuliner
Sehatnya Menyantap Serangga

Menurut kalangan ilmiah, serangga bisa menjadi sumber pangan penting untuk masa depan. Tak hanya lezat, peneliti Belanda Arnold van Huis mengatakan serangga juga lebih ramah lingkungan.


Bapak van Huis, apa Anda sendiri pemakan serangga?

Arnold van Huis: Ya, sekitar sekali seminggu. Ada sejumlah toko di Belanda, tempat membeli serangga. Atau bisa juga pesan di internet.
Serangga mana yang paling lezat?
Belalang. Dan juga jangkrik, tapi mereka belum tersedia untuk pasar Belanda.

Seperti apa rasanya?

Seperti ayam atau daging sapi saja, harus dimasak dengan baik dan diracik sedemikian rupa. Dan juga tergantung jenis serangganya. Jangkrik terasa enak kalau hanya digongseng sedikit. Begitu juga dengan belalang.

Lawan Bakteri Dengan Serangga


Bagaimana cara terbaik menambahkan rasa pada serangga?

Dengan sedikit garam, tomat dan bawang. Terkadang juga dibuat pucat atau dimasak. Bisa juga dihaluskan dan diubah menjadi berbagai macam produk.
Mengapa serangga adalah sumber pangan penting untuk masa depan?
Lebih dari 70 persen lahan pertanian di seluruh dunia digunakan untuk hewan ternak. Ketika permintaan atas daging meningkat, kita perlu sumber protein baru. Dan serangga adalah, dari segi diet, cukup serupa. Mereka bahkan lebih baik.

Apakah mereka baik bagi lingkungan?
Ya, serangga memproduksi lebih sedikit gas rumah kaca dan amonia. Mereka sangat efisien dalam mengubah apa yang mereka makan menjadi bobot tubuh. Mungkin karena serangga berdarah dingin. Mereka tidak perlu makanan ekstra untuk menjaga suhu tubuh yang hangat. Untuk memproduksi satu kilogram daging sapi diperlukan 25 kilogram pakan ternak. Untuk satu kilogram serangga, pangan yang dibutuhkan hanya dua kilogram.

Namun kebanyakan warga Eropa saat ini tidak dapat membayangkan makan serangga.

Benar, tapi ini berhubungan dengan persepsi dan perasaan kita. Ini sebuah fenomena psikologis. Masalahnya bukan pada rasa serangga, kita bisa membuatnya lezat.
·   

Apa rencana Anda untuk meyakinkan orang hingga mau makan serangga?

Pertama-tama harus menyediakan cukup informasi mengenai serangga, termasuk keterangan bahwa menyantap serangga tidak berbahaya. Banyak orang yang mengaitkan serangga dengan hal-hal yang kotor. Juga para penggelut gastronomi harus mencari cara untuk menciptakan hidangan serangga yang lezat.

Apa sudah ada restoran yang menawarkan serangga dalam menu?

Ya, contohnya restoran Noma di Kopenhagen, yang sekali lagi diakui sebagai restoran terbaik di dunia. Mereka punya serangga dalam menu. Seringkali para koki menyontek resep koki-koki terkenal. Itulah mengapa kami berharap bakal ada juga acara televisi yang mempraktekkan masak dengan bahan serangga. Kalau sudah mencapai titik ini, mentalitas dan persepsi orang dapat berubah dengan cepat.

Arnold van Huis adalah seorang periset serangga di Universitas Wageningen, Belanda, dan salah satu penyelenggara konferensi 'Insects to feed the world.' Ia juga telah menerbitkan sebuah buku resep untuk serangga.


 Sumber : © 2014 Deutsche Welle