Mengenal RW 07 Kelurahan Nyomplong

RW 07 Kelurahan Nyomplong Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi terletak di pusat kota Sukabumi tepatnya ditengah-tengah antara Jalan Pasundan, Jl Pajagalan dan Jalan Nyomplong

Satpol PP Kota Sukabumi Tertibkan Atribut Kampanye Caleg

Baliho dan spanduk calon anggota legislatif (Caleg) mulai di tertibkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi. Pasalnya, keberadaan atribut kampanye pemilu itu dinilai melanggar ketentuan dan mengotori kota.

Kelurahan Nyomplong Rekor Juara I Pengunpulan PBB

Kelurahan Nyomplong, selama 4 tahun berturut tepatnya dari tahun 2003 sampai dengan 2006, tampil sebagai juara pertama dalam merealisasikan pengumpulan PBB

Artikel Islami

Sistem Pemerintahan Islam Menurut al-Qur'an dan Assunnah

Sejak Dilantik, Wali Kota Sukabumi Sambangi 16 Masjid

Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menggelar kegiatan jumat keliling (Jumling) ke masjid-masjid. Langkah ini diambil setelah wali kota dilantik pada 13 Mei 2013 lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Tuesday, June 30, 2015

Dua Syarat Utama Agar Ibadah Diterima Oleh Allah AWT

Facebook Pun Page
Ada dua syarat utama agar amal ibadah kita diterima Allah SWT.
Syarat yang pertama yaitu Ikhlash; yakni tanpa pretensi.

Seseorang yang melakukan amal ibadah dengan tujuan tertentu, selain mengharapkan ridha Ilahi, tentunya perbuatan tersebut tidaklah akan diterima oleh Allah SWT. Apalagi ingin dilihat atau diketahui oleh orang lain.

Oleh karenanya, “Orang beribadah atau beramal sholeh harus didasari rasa ikhlas

Jika diantara kita membuang air besar, setelahnya, tidak ada seorangpun yang mengingat bahwa dirinya telah membuang air besar, meski kotoran yang dikeluarkan itu adalah sari-sari makanan yang dihasilkan dari memakan makanan yang enak-enak dan mahal-mahal. Seperti itulah makna sebenarnya dari Ikhlas.

Ke-dua, selain didasari dengan rasa Ikhlas, ibadah kita harus didasari dengan ilmu sehingga ibadahnya benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah Saw; yakni Sholeh.

Shaleh, memiliki arti; cocok atau nyambung dengan Sunnah Rasuulullah Saw.  

“Itulah dua syarat utama yang harus kita tempuh, jika amal ibadah kita ingin diterima oleh Allah SWT”. Kata kang Malik Asy’ari yang memiliki panggilan #ustManatahan, pada ceramah tujuh menit, sebelum berbuka puasa di mesjid al-Marhamah kp. Talaga, kecamatan Caringin, kabupaten Sukabumi. [@kangMalik_as]

Monday, November 3, 2014

Gara gara angkot ( Johny bebek)

Ini adalah sebuah lagu yang kerap kali menggambarkan sebuah kenyataan dimana kita sering menjumpainya di jalan raya. Bahkan setiap jalan raya di seluruh Indonesia, terutama lokasi yang dekat dengan pasar. Semoga menjadi suguhan yang menyenangkan sebagai pelepas stress.!

Friday, October 31, 2014

Padi Polibag, Tanam dan Panen Bisa Sepanjang Tahun

Padi Polibag, Tanam dan Panen Bisa Sepanjang Tahun



TANAM PADI: Agus Siswoyo menanam padi menggunakan pot dan polibag di pekarangan rumah, Jumat (31/10). (suaramerdeka/Hanung)

GROBOGAN, - “Silakan duduk dulu mas. Saya baru mengolah lahan padi,” kata Agus Siswoyo pada wartawan, Jumat (31/10).
Mengolah lahan padi? Padahal Pemuda usia 30 tahun asal Dusun Widuri RT 1 RW 7 Desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan ini sedang di pekarangan samping rumah. Tak ada bajak, pacul atau peralatan lain layaknya petani mengolah tanah sawah. Hanya cetok yang ada di genggaman untuk memasukkan tanah yang sudah dicampur kompos ke dalam pot dan polibag. “Pot dan polibag ini untuk media tanam padi. Hasil panennya bagus lho mas,” kata Agus bersemangat.
Mulailah ia menceritakan pengalamannya menanam padi menggunakan pot dan polibag semenjak tahun 2009. Pada mulanya, hanya sebatas ujicoba sekaligus untuk mengetahui karakter varietas padi. Namun melihat hasilnya yang luar biasa, Agus kemudian menanam padi di ratusan polibag. Total sudah ratusan varietas yang pernah ia tanam hingga panen. Mulai dari ciherang, mugibat, logawa, sri jaya, merah 85, ciliwung bangkok hingga parikesit.
Agus tak sembarangan menilai bagus hasil panenanya. Ia menghitung detil berapa gram padi yang dihasilkan. Satu polibag, sebaiknya ditanami satu bulir atau batang padi. Hal itu berkaitan dengan keterbatasan asupan makanan yang tersedia. Lebih dari satu batang pun bisa, namun hasilnya tak akan maksimal.
Misalnya satu bulir padi varietas inpari 10, akan menghasilkan 82 anakan. Padahal kalau di lahan persawahan paling banter hanya 50 anakan. Dari jumlah anakan itu akan muncul sekitar 58 malai (batang padi). Jika dipanen bisa mencapai 120 gram gabah kering panen. Artinya hasil panen bisa dua hingga tiga kali lipat dari lahan persawahan. “Jadi pekarangan tak hanya bisa ditanami sayur atau buah. Segala makanan pokok sebenarnya bisa. Tanam padi tidak harus punya sawah,” ujar pemuda lulusan Jurusan Teknik Elektronika Industri SMK 7 Semarang yang keranjingan uji coba bidang pertanian ini.
Soal biaya, dipastikan murah meriah. Harga pot berdiameter 30-35 cm hanya Rp 5 ribuan. Polibag lebih murah lagi, Rp 5 ribu untuk 1 kg yang berisi 50 plastik. Tanah dan kompos bisa mengolah sendiri atau membeli dengan harga kisaran Rp 10 ribu/karung. Jika dikalkulasi dengan pupuknya, per polibag hanya membutuhkan biaya Rp 8 ribu mulai dari tanam hingga panen. Soal hama, tentu lebih minim. Lantaran media sudah steril. Paling hanya burung pemakan biji yang jadi ancaman. Hanya, yang perlu diperhatikan adalah metode penyiramannya.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinpertan TPH) Grobogan Edhie Sudaryanto mengatakan sudah ada beberapa masyarakat yang mempraktekan hal tersebut. Tanam padi dengan sistem polibag tidak mengenal musim. Tiap bulan tanam pun bisa. Artinya, mau panen tiap bulan juga bisa. Tinggal diatur masa tanamnya. “Semakin banyak yang menanam tanaman pangan, buah, sayuran di pekarangan maka ketahanan pangan akan semakin meningkat. Dinas mendukung inovasi dan kreatifitas masyarakat,” kata Edhie.

(Hanung Soekendro/CN34/SM Network,  suaramerdeka.com)

Monday, October 27, 2014

Sehatnya Menyantap Serangga

#Kuliner
Sehatnya Menyantap Serangga

Menurut kalangan ilmiah, serangga bisa menjadi sumber pangan penting untuk masa depan. Tak hanya lezat, peneliti Belanda Arnold van Huis mengatakan serangga juga lebih ramah lingkungan.


Bapak van Huis, apa Anda sendiri pemakan serangga?

Arnold van Huis: Ya, sekitar sekali seminggu. Ada sejumlah toko di Belanda, tempat membeli serangga. Atau bisa juga pesan di internet.
Serangga mana yang paling lezat?
Belalang. Dan juga jangkrik, tapi mereka belum tersedia untuk pasar Belanda.

Seperti apa rasanya?

Seperti ayam atau daging sapi saja, harus dimasak dengan baik dan diracik sedemikian rupa. Dan juga tergantung jenis serangganya. Jangkrik terasa enak kalau hanya digongseng sedikit. Begitu juga dengan belalang.

Lawan Bakteri Dengan Serangga


Bagaimana cara terbaik menambahkan rasa pada serangga?

Dengan sedikit garam, tomat dan bawang. Terkadang juga dibuat pucat atau dimasak. Bisa juga dihaluskan dan diubah menjadi berbagai macam produk.
Mengapa serangga adalah sumber pangan penting untuk masa depan?
Lebih dari 70 persen lahan pertanian di seluruh dunia digunakan untuk hewan ternak. Ketika permintaan atas daging meningkat, kita perlu sumber protein baru. Dan serangga adalah, dari segi diet, cukup serupa. Mereka bahkan lebih baik.

Apakah mereka baik bagi lingkungan?
Ya, serangga memproduksi lebih sedikit gas rumah kaca dan amonia. Mereka sangat efisien dalam mengubah apa yang mereka makan menjadi bobot tubuh. Mungkin karena serangga berdarah dingin. Mereka tidak perlu makanan ekstra untuk menjaga suhu tubuh yang hangat. Untuk memproduksi satu kilogram daging sapi diperlukan 25 kilogram pakan ternak. Untuk satu kilogram serangga, pangan yang dibutuhkan hanya dua kilogram.

Namun kebanyakan warga Eropa saat ini tidak dapat membayangkan makan serangga.

Benar, tapi ini berhubungan dengan persepsi dan perasaan kita. Ini sebuah fenomena psikologis. Masalahnya bukan pada rasa serangga, kita bisa membuatnya lezat.
·   

Apa rencana Anda untuk meyakinkan orang hingga mau makan serangga?

Pertama-tama harus menyediakan cukup informasi mengenai serangga, termasuk keterangan bahwa menyantap serangga tidak berbahaya. Banyak orang yang mengaitkan serangga dengan hal-hal yang kotor. Juga para penggelut gastronomi harus mencari cara untuk menciptakan hidangan serangga yang lezat.

Apa sudah ada restoran yang menawarkan serangga dalam menu?

Ya, contohnya restoran Noma di Kopenhagen, yang sekali lagi diakui sebagai restoran terbaik di dunia. Mereka punya serangga dalam menu. Seringkali para koki menyontek resep koki-koki terkenal. Itulah mengapa kami berharap bakal ada juga acara televisi yang mempraktekkan masak dengan bahan serangga. Kalau sudah mencapai titik ini, mentalitas dan persepsi orang dapat berubah dengan cepat.

Arnold van Huis adalah seorang periset serangga di Universitas Wageningen, Belanda, dan salah satu penyelenggara konferensi 'Insects to feed the world.' Ia juga telah menerbitkan sebuah buku resep untuk serangga.


 Sumber : © 2014 Deutsche Welle

6 Wanita yang Tak Bisa Mencium Bau Surga

6 Wanita yang Tak Bisa Mencium Bau Surga


Masuk surga adalah dambaan setiap insan. Setiap muslimah pasti menginginkan ridha Allah dan menjadi penghuni surga. Namun, tidak semua orang bisa memasukinya. Bahkan, ada 6 kelompok wanita yang bukan saja tidak bisa masuk surga, bahkan mereka tidak bisa mencium bau surga.
Siapa saja mereka? Mari kita simak hadits-hadits yang menguraikannya :

1. Wanita yang menyemir rambutnya, khususnya dengan warna hitam

Kita patut waspada. Menyemir rambut di zaman sekarang seakan-akan adalah hal biasa. Ingin terlihat lebih muda, ingin terlihat lebih cantik, tidak sedikit wanita yang kemudian menyemir rambutnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ

“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud; shahih)

 

2. Wanita yang minta cerai tanpa suatu alasan

Perceraian dihalalkan dalam Islam, sebagai solusi “terakhir” ketika rumah tangga tidak dapat dipertahankan dan hanya membawa kesengsaraan bagi suami istri. Namun, dalam kondisi normal, ketika wanita minta cerai tanpa alasan, maka ia diharamkan masuk surga. Bahkan tidak bisa mencium bau surga.

أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ

“Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)

 

3. Wanita yang mengaku keturunan orang lain

Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh agama. Seorang wanita yang mengaku-aku sebagai anak orang lain yang bukan ayahnya, ia dijauhkan dari surga dan mendapat ancaman tidak dapat mencium bau surga. Islam juga melarang seseorang dinisbatkan (bin atau binti) kepada orang tua angkatnya.

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

“Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad; shahih)

 

4. Wanita yang sombong

Sombong adalah pakaian Allah. Hanya Allah yang berhak sombong karena Dialah pemilik dan penguasa segalanya. Adapun manusia yang sombong, ia tidak dapat masuk surga dan tidak dapat mencium bau surga. Bahkan, meskipun kesombongannya kecil, seberat biji sawi.

سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَفِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ تَحِلُّ لَهُ الْجَنَّةُ أَنْ يَرِيحَ رِيحَهَا وَلَا يَرَاهَا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُقَالُ لَهُ أَبُو رَيْحَانَةَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّ الْجَمَالَ وَأَشْتَهِيهِ حَتَّى إِنِّي لَأُحِبُّهُ فِي عَلَاقَةِ سَوْطِي وَفِي شِرَاكِ نَعْلِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ ذَاكَ الْكِبْرُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَيْنَيْهِ

Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk Al Kibr (sombong), sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi Al Kibr itu adalah siapa yang bodoh terhadap kebenaran kemudian meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR. Ahmad)
Syaikh Nasiruddin Al Albani berpendapat hadits di atas dhaif. Namun demikian, ada hadits lain yang disepakati keshahihannya oleh para ulama yang menunjukkan bahwa kesombongan, sekecil apapun, membuat pelakunya tidak masuk surga.

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak masuk surga, seseorang yang di dalam hatinya ada kesombongan, meskipun seberat biji sawi” (HR. Muslim)

 

5. Wanita yang menuntut ilmu akhirat untuk tujuan duniawi

Mempelajari ilmu agama, ilmu syariat, ilmu akhirat, adalah aktifitas mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan diperintahkan. Namun, jika ilmu agama dicari untuk tujuan duniawi, maka ancamannya sungguh mengerikan. Tidak bisa mendapatkan bau surga.

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا

“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)

 

6. Wanita yang berpakaian tapi telanjang

Kelompok wanita ini tidak dijumpai Rasulullah di zamannya. Mereka berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Para ulama menjelaskan, mereka berpakaian tetapi tipis, bahkan mendekati tembus pandang. Mereka berpakaian tetapi pakaiannya ketat sehingga membentuk lekuk-luku tubuh dan menggoda kaum laki-laki. Kelompok ini juga mendapatkan ancaman tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bagu surga.

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.”(HR. Muslim)

Demikian 6 wanita yang tak bisa mencium bau surga. Semoga sahabat webmuslimah dihindarkan Allah dari golongan tersebut, dan dikelompokkan pada golongan ahli surga. [Tim Redaksi Webmuslimah.com]

Thursday, October 23, 2014

Tahukah Anda, Siapa itu Dracula? Sang Pembantai

Tahukah Anda, Siapa itu Dracula? Sang Pembantai


Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk manipulasi sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian dihasilkan  seolah-olah menjadi tokoh yang nyata oleh Barat, tetapi Dracula merupakan keterbalikannya, tokoh fakta dijadikan fiksi.

Diawali dari novel  karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, kemudian tokoh ini mulai difilmkan seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoor of of Dracula (1958), Nosferatu (1922) yang dibuat ulang pada tahun 1979 dan film-film dracula yang lain yang dikemas dalam bentuk yang lebih moden seperti Twilight.
Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna , kisah   Dracula   sebenarnya   merupakan   pembesar   Wallachia, berketurunan Vlad Dracul.
Dalam uraian Hyphatia tersebut, kisah Dracula tidak boleh diceritakan  paska Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ustmaniyah sebagai wakil Islam, dan Kerajaan Hungary sebagai wakil Kristen.
Keduanya tersebut berusaha menguasai dan merebutkan wilayah-wilayah baik  Eropa maupun di Asia . Puncak  peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel, yaitu ketika benteng Kristian ada di  tangan kekuasaan khilafah Ustmaniyah.
Dalam peristiwa Perang Salib,  Dracula merupakan salah seorang panglima tentera Salib. Dalam perang inilah Dracula banyak melakukan pembunuhan terhadap umat Islam. Hyphatia memaparkan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 jiwa umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara yang  sangat biadab dan kejam, yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula.

Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang itu ditusuk dubur dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya ditajamkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dimasukan sehingga kayu sula tersebut menembus hingga perut, kerongkongan hingga menembus kepala melalui mulut.
Hyphatia mengatakan dalam bukunya :
“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulakan. Para prajurit melakukan perintah tersebut  seolah seperti robot yang telah dipogram. Penyulaan disulami dengan teriakan kesakitan dan jeritan penderitaan yang segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam pada saat itu sedang dijemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”

Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban  kekejaman penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:
“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis  kerana mereka   kesakitan yang amat apabila hujung kayu menembus perut kecilnya. Tubuh-tubuh korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajalnya.”

Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi kerana dua sebab. Pertama, pembunuhan beramai – ramai yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak boleh dihapuskan dari Perang Salib.
Negara – negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi tunggak utama tentera Salib, tidak mau tercoreng wajahnya. Mereka termasuk yang mengutuk dan menentang pembunuhan beramai – ramai oleh Hilter dan Pol Pot, tidak ingin membuka aib mereka sendiri. Dan ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin tampil seperti pahlawan.

Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Walau bagaimana pun kejamnya Dracula, nama baiknya akan selalu dilindungi. Sehingga di Rumania saat ini, Dracula masih dianggap pahlawan. Sebagaimana sebahagian besar sejarah pahlawan – pahlawan pasti akan diambil sebagai superhero dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.
Untuk menutup kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula.  Mereka berusaha agar sejarah  jati diri  Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui bahwa usaha Barat untuk mengubah sejarah Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil.

Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat, khususnya umat Islam sendiri yang tidak mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula.  Masyarakat umum hanya mengetahui bahwa Dracula adalah merupakan lagenda vampire yang kehausan darah, tanpa mengetahui kisah sebenarnya.
Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah diketahui umum  bahawa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak boleh dilepaskan dari dua benda, yaitu bawang putih dan salib.
Konon hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan  dikalahkan. Menurut Hyphatia penggunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus jejak sejarah pahlawan mujahid-mujahid Islam dalam perang salib,  sekaligus untuk menunjukkan kehebatan mereka.
Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II) dan juga dikenali sebagai Al- Fateh dalam sejarah Islam.  Sultan ini merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula, ia adalah seorang yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun barat berusaha memutarbalikkan fakta ini.

Mereka berusaha menciptakan cerita sejarah agar merekalah yang terlihat mengalahkan Dracula. Maka diciptakan sebuah fiksi bahwa Dracula hanya boleh dikalahkan oleh salib. Tujuannya adalah ingin menghilangkan peranan Sultan Mahmud II sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling hebat, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. (DYP)

Sumber : www.eramuslim.com